Cara Mengambil Pot Lewat Flop Continuation Bet

Nggak ada perasaan yang lebih menyenangkan dalam dunia poker selain menang besar dan membawa pulang tumpukan uang tunai ke meja kasir. Menang gede di cash game malam Jumat atau berhasil finis di podium dalam turnamen — keduanya sama-sama bikin hati senang. Seperti kata Paul Newman dalam film The Color of Money, “uang hasil menang itu dua kali lebih manis daripada uang hasil kerja.” Dari pengalaman pribadi, rasanya nyesek banget kalau uang kemenangan itu malah balik lagi ke meja. Datang gampang, pergi juga gampang, kan? Tapi mungkin sebenarnya ada cara yang lebih baik. Mau diapain uang kemenangannya, itu pilihanmu. Tapi dengan sedikit perencanaan ke depan, kamu bisa lebih maksimal menikmati momen-momen naik daunmu di poker.

Di artikel ini, aku bakal bantu kamu merancang strategi untuk memaksimalkan masa-masa naik daun dalam permainan poker.


Menyesuaikan dengan Kondisi dan Tujuan Bermain

Setelah mendapatkan kemenangan yang lumayan, langkah selanjutnya sangat bergantung pada situasi pribadi dan target kamu dalam bermain poker. Misalnya nih, seorang ekspat yang bermain poker online secara profesional mungkin punya biaya hidup yang jauh lebih rendah dibanding orang yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Artinya, mereka bisa bermain di level taruhan yang lebih rendah tapi tetap cukup untuk hidup. Pengeluaran yang rendah juga bikin mereka punya lebih banyak pilihan saat dapat skor besar. Bahkan, definisi “skor besar” buat mereka bisa jadi beda banget dengan definisi versi kita.

Contohnya, kalau ada ekspat yang pengeluarannya cuma sekitar Rp240 juta per tahun, lalu berhasil menang turnamen dengan hadiah Rp600 juta, itu bakal sangat berarti. Tapi bagi kebanyakan pemain, kondisi seperti ini susah banget dicapai. Sebagian besar dari kita mungkin kesulitan menekan biaya hidup hingga di bawah Rp480 juta per tahun, apalagi Rp240 juta! Jadi walaupun hadiah Rp600 juta tetap gede nilainya, dampaknya ke kehidupan dan karier akan jauh berbeda dibandingkan dengan dampaknya pada seorang mahasiswa yang masih tinggal di rumah orang tua, tanpa bayar sewa.

Kondisi pribadi kamu akan jadi faktor penentu utama bagaimana kamu melangkah setelah dapat keberuntungan atau kemenangan beruntun. Nah, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya kamu pikirkan saat pertama kali mencicipi kemenangan besar.


Mengatur Ulang dan Memperkuat Bankroll

Nggak jarang pemain bermain tanpa bankroll yang cukup. Pemain rekreasional atau part-timer biasanya punya penghasilan dari tempat lain, dan sebagian dari uang lebihnya dipakai buat main poker. Nah, ketika lagi naik daun, ini saatnya kamu mulai memisahkan dana khusus poker dari rekening pribadi kamu. Kedengarannya sepele, tapi punya bankroll yang terpisah bisa bikin kamu jauh lebih serius menekuni permainan ini. Secara psikologis, ini juga mengubah mindset kamu. Kalau kamu tahu persis berapa bankroll kamu, kamu juga jadi lebih jelas dalam memilih game dan menentukan seberapa banyak waktu yang bisa atau sebaiknya kamu curahkan untuk bermain.

Bayangkan kamu punya cita-cita jadi pemain poker profesional, tapi sekarang masih kerja kantoran biasa. Kamu main di meja Rp1 juta/Rp2,5 juta (setara $2/5) tiap kali ada uang lebih sekitar Rp15 juta. Bisa beberapa kali dalam sebulan. Suatu malam, permainan berjalan dalam dan kamu sedang hoki banget, lalu keluar dari meja bawa Rp90 juta.

Meskipun secara teknis nggak ada bedanya antara ngumpulin uang sedikit-sedikit dan menang sekaligus, kemenangan besar ini bisa jadi momen buat pindah gigi. Mungkin kamu belum cukup modal buat terus-terusan main di level Rp1 juta/Rp2,5 juta, tapi kamu bisa jual setengah aksi kamu ke stake tersebut dan tetap main. Atau, kamu bisa turun ke meja Rp500 ribu/Rp1 juta (setara $1/3) dan punya 20 buy-in. Ini cukup untuk kamu berkomitmen bermain lebih lama tanpa khawatir kehabisan dana. Mungkin penghasilan per jam-nya lebih kecil, tapi kamu bisa main lebih sering dengan risiko lebih rendah dan nggak harus berhenti saat nunggu gajian.


Saatnya “Shot-Taking”?

Kalau kamu udah punya bankroll dan stake yang stabil, upswing berikutnya bukan lagi soal bertahan, tapi soal berkembang.

Saatnya naik level? Kalau kualitas pemain di level berikutnya nggak jauh beda dengan yang biasa kamu hadapi, maka pindah stake bisa bikin kamu dapat bayaran lebih besar. Tapi ingat, semakin tinggi level taruhan, semakin besar juga risikonya. Pastikan kamu sisihkan sebagian dana untuk mencoba stake baru dan siap untuk turun level kalau hasilnya nggak sesuai harapan. Banyak pemain terlalu percaya diri saat pindah naik, lalu malah nyungsep karena enggan turun kembali, dan akhirnya bangkrut.

Penting juga untuk kenal dengan diri sendiri. Apakah kamu tetap bisa bermain optimal saat mempertaruhkan uang lebih besar dari biasanya? Bisa jadi kamu malah main terlalu hati-hati. Atau kalau kalah pot besar, kamu jadi emosional dan muncullah “tilt-monkey” yang udah lama kamu pendam?

Saat mengambil shot, pastikan bahwa uang yang kamu pakai itu benar-benar kamu siap untuk kehilangan. Kamu harus tetap bisa bermain maksimal dalam kondisi apapun, dan harus punya kerendahan hati untuk balik ke level sebelumnya kalau ternyata hasilnya buruk. Kedengarannya gampang, tapi realitanya susah banget.

Buat pemain kasual yang nggak pengin jadi pro, mungkin malah justru pengin ambil risiko besar demi potensi hasil besar. Mungkin kamu tahu ada game gede di kota yang selama ini kamu hindari karena buy-in-nya mahal. Atau ada turnamen besar di sirkuit terdekat, seperti Main Event senilai Rp56 juta (sekitar $3.5K) dengan hadiah pertama Rp8 miliar. Nah, ini momen kamu! Tapi hati-hati, meskipun kamu udah hitung-hitung risikonya, kebiasaan seperti ini bisa bikin kamu terjebak dalam siklus ups and downs yang brutal, dan berakhir dengan kisah sedih yang panjang soal bangkrutnya bankroll kamu.

Main pelan tapi pasti, tetap strategi terbaik.