Menggunakan poker HUD (heads-up display) sudah jadi hal yang umum banget di kalangan pemain poker online selama bertahun-tahun. Entah kamu pakai software seperti Hold’em Manager, PokerTracker, atau tools lain, HUD bisa dibilang senjata wajib buat main online dengan lebih efektif.
Memang sih, belakangan ada beberapa platform poker online besar yang melarang penggunaan HUD, tapi kenyataannya sebagian besar ruang poker online masih membolehkan. Jadi kalau bisa, sebaiknya kamu manfaatkan fitur ini.
Di artikel ini, kita bakal bahas kumpulan statistik poker paling umum dan paling berguna yang perlu kamu pahami, serta bagaimana cara memanfaatkannya saat bermain supaya kamu bisa dapat keuntungan lebih besar.
Sebelum masuk ke detailnya, kita bahas dulu secara singkat bagaimana cara kerja poker HUD dan apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan poker stats.
Bagaimana Poker HUD Bekerja
Begitu kamu menginstal software poker tracking seperti Hold’em Manager di komputer, semua hand yang kamu mainkan di meja online akan otomatis disimpan ke dalam database software tersebut.
Seiring waktu, database ini makin penuh dengan ribuan hand dari lawan-lawan yang sering duduk di meja yang sama denganmu. Software ini nggak cuma bisa buat replay hand atau mengurutkan history permainan aja, tapi juga kasih kamu insight yang jauh lebih dalam.
Buat tiap lawan, software ini akan menghitung berbagai macam statistik yang nantinya bisa kamu tampilkan langsung di meja dalam bentuk Heads Up Display (HUD).
Statistik yang muncul ini bisa memberi info penting, mulai dari seberapa sering lawan membuka raise dari posisi tertentu, sampai kecenderungan mereka di flop, turn, dan river.
Semakin banyak hand yang kamu mainkan melawan lawan tertentu, makin akurat pula bacaan yang bisa kamu ambil dari angka-angka tersebut. Karena faktanya, sebagian besar pemain sering banget main dengan pola yang nggak seimbang, dan dari sinilah kamu bisa menemukan celah buat dimanfaatkan.
Nah, berikut ini kita bahas satu per satu 10 statistik poker paling penting di HUD, apa artinya, dan bagaimana cara memanfaatkannya biar kamu makin tajam saat duduk di meja.
VPIP
Statistik pertama yang wajib banget kamu pahami adalah VPIP, singkatan dari Voluntarily Put Into the Pot. VPIP menunjukkan persentase seberapa sering seorang pemain masuk ke pot dengan sukarela (nggak termasuk posting blinds).
Semakin tinggi angka VPIP, berarti semakin banyak hand yang dimainkan oleh pemain tersebut. Tapi, angka ini nggak kasih info soal gaya agresif atau pasifnya, hanya menunjukkan seberapa luas range hand yang mereka mainkan.
Biasanya, pemain yang solid nggak punya VPIP lebih tinggi dari 25 di meja 6-max, atau lebih dari 20 di meja full-ring. Kalau ada pemain dengan VPIP kelewat tinggi, biasanya cuma ada dua kemungkinan: mereka itu maniac yang suka overplay, atau calling station yang doyan call terus.
Makanya VPIP selalu jadi salah satu statistik paling penting di HUD, karena dari sini kamu bisa langsung dapat gambaran besar tentang gaya main lawan.
Idealnya, kamu tentu ingin duduk di meja dengan lawan-lawan yang punya VPIP tinggi. Dengan begitu, kamu bisa main lebih tight, dan tetap bisa profit besar hanya dengan mengandalkan hand yang lebih sering unggul dibanding mereka.
PFR
Statistik kedua yang nggak kalah penting adalah PFR alias Preflop Raise. Angka ini menunjukkan persentase seberapa sering seorang pemain melakukan raise sebelum flop, baik itu open-raise maupun re-raise.
Setiap kali pemain mengambil aksi agresif sebelum flop, otomatis PFR mereka naik. Jika dipadukan dengan VPIP, kamu bisa tahu berapa banyak hand yang dimainkan secara agresif, dan berapa banyak yang dimainkan secara pasif.
Misalnya, pemain dengan VPIP tinggi tapi PFR rendah biasanya dianggap sebagai calling station — suka ikut call tapi jarang raise. Sebaliknya, kalau VPIP dan PFR sama-sama tinggi, biasanya pemain tersebut tipe maniac yang bisa kamu lawan dengan strategi agresif ketika pegang range yang solid.
Contoh: kalau seorang pemain punya PFR 35, artinya dia raise sekitar 1 dari 3 hand yang didapat. Jelas ini terlalu longgar, dan kamu bisa dengan tenang melawan mereka dengan range lebih lebar.
Idealnya, PFR kamu sebaiknya hanya sedikit lebih rendah dari VPIP. Karena dalam jangka panjang, menjadi agresor lebih menguntungkan ketimbang sekadar jadi follower di meja poker.
AF (Aggression Factor)
Cara lain buat melihat apakah seorang pemain itu tipe maniac atau justru calling station adalah dengan melihat statistik AF (Aggression Factor).
Aggression Factor ini dihitung dari semua aksi pemain, baik sebelum maupun setelah flop, lalu diubah jadi sebuah angka. Angka ini mencerminkan seberapa agresif gaya main seseorang secara keseluruhan.
Biasanya, pemain cash game yang solid punya AF sekitar 3. Kalau lebih tinggi dari itu, berarti dia terlalu agresif; kalau lebih rendah, bisa dibilang terlalu pasif.
Tapi perlu dicatat, AF ini baru terasa berguna setelah kamu punya cukup banyak data (sample hand) dari pemain tersebut. Kalau cuma berdasarkan segelintir hand, angkanya bisa menipu banget.
3-Bet Percentage
Statistik preflop lain yang sangat penting adalah 3-Bet Percentage. Angka ini menunjukkan seberapa sering seorang pemain melakukan 3-bet ketika menghadapi raise preflop.
Kalau angka 3-bet mereka terlalu tinggi, biasanya itu tanda seorang maniac yang main terlalu banyak hand dengan cara yang kelewat agresif. Lawan seperti ini bisa kamu lawan balik, tapi hati-hati, karena mereka jauh lebih berbahaya dibanding pemain pasif yang cuma doyan call.
Sebagai gambaran, angka 6–8% itu dianggap normal. Kalau lebih dari 10%, berarti mereka terlalu agresif. Misalnya ada pemain dengan angka 3-bet 15%, itu artinya mereka sering banget 3-bet bahkan tanpa hand kuat, dan kamu bisa manfaatkan ini dengan cara melawan lebih sering.
Lebih menarik lagi, angka 3-bet bisa kamu pecah per posisi. Ada pemain yang suka 3-bet dari blind tapi lebih sering call ketika berada di posisi (in position). Dengan tahu ketidakseimbangan kayak gini, jadi lebih mudah buat ngeksploitasi gaya main mereka.
Fold to 3-Bet
Kalau tadi kita bahas pemain yang sering melakukan 3-bet, sekarang kita lihat kebalikannya, yaitu Fold to 3-Bet. Statistik ini nunjukin seberapa sering seorang pemain melipat kartu mereka ketika menghadapi 3-bet.
Secara umum, angka 50–60% dianggap normal. Kalau ada pemain yang Fold to 3-Bet tinggi, artinya mereka gampang banget dipaksa fold, jadi kamu bisa 3-bet mereka terus-terusan buat cetak profit. Sebaliknya, kalau terlalu rendah, hati-hati bluffing ke mereka karena kemungkinan besar mereka bakal melawan.
Dari semua statistik preflop, ini termasuk salah satu yang paling berguna. Karena dalam poker modern, 3-bet sudah jadi bagian penting yang muncul sangat sering.
4-Bet Percentage
Mirip kayak 3-Bet Percentage, 4-Bet Percentage mengukur seberapa sering pemain melakukan 4-bet sebelum flop.
Sebagian besar pemain punya angka 4-bet rendah banget, sekitar 2–3%, yang biasanya cuma muncul kalau mereka pegang monster hand.
Tapi ada juga pemain yang lebih sering 4-bet sebagai bluff. Kalau kamu punya cukup banyak data tentang mereka, angka ini bisa kasih sinyal penting.
Misalnya ada lawan yang sering banget 4-bet, kamu harus lebih berani untuk all-in dengan hand seperti AK, QQ, JJ, bahkan sesekali dengan AQ atau TT biar nggak gampang dibully sama mereka.
Cuma perlu diingat, statistik ini butuh ribuan hand biar benar-benar akurat. Jadi jangan buru-buru percaya angka 4-bet kalau sample-nya masih kecil.
ATS (Attempt to Steal)
Statistik ATS (Attempt to Steal) sebenarnya mirip dengan PFR, tapi fokusnya hanya pada raise dari posisi akhir (late position) dengan tujuan utama mencuri blinds.
ATS ini sangat berguna, terutama di turnamen, karena raise dari late position buat steal blinds jadi strategi yang umum banget dipakai.
Biasanya, pemain bagus punya ATS sekitar 30% di full-ring atau 35% di 6-max. Tentu saja, angka ini bisa sedikit berubah tergantung lawan yang mereka hadapi.
Kalau ATS rendah, artinya pemain itu nggak suka steal blinds dan cuma raise kalau punya hand bagus. Sebaliknya, kalau ATS tinggi, mereka sering banget mencoba curi blinds, dan inilah momen bagus buat kamu lawan dengan 3-bet bluff atau bahkan re-shove.
Dengan memasukkan ATS ke HUD, kamu bisa lebih mudah bikin keputusan yang menguntungkan di luar standar umum.
Fold to Steal
Kebalikan dari ATS adalah Fold to Steal. Statistik ini menunjukkan seberapa sering seorang pemain melipat kartunya di blind ketika menghadapi raise dari late position.
Biasanya, pemain bagus bakal fold sekitar 60% dari hand di situasi ini. Tapi tetap ada banyak variasi. Kalau angka Fold to Steal mereka tinggi, artinya kamu bisa dengan bebas mencuri blinds mereka.
Sebaliknya, kalau angka Fold to Steal rendah (misalnya 40%), berarti mereka sering defend blind dengan range luas, dan kamu nggak bisa sembarangan steal.
Perlu dicatat juga, pemain biasanya lebih sering defend kalau menghadapi raise kecil. Jadi angka ini bisa sedikit bias tergantung ukuran raise yang sering terjadi di meja tersebut.
Fold to C-Bet
Salah satu aksi paling populer di poker adalah continuation bet (c-bet). Karena itu, penting banget buat tahu bagaimana reaksi lawan saat menghadapi c-bet.
Statistik Fold to C-Bet menunjukkan seberapa sering seorang pemain melipat kartu mereka ketika berhadapan dengan c-bet.
Kamu bisa membagi data ini lebih detail, misalnya berdasarkan flop, turn, atau river c-bet. Tapi biasanya, angka flop c-bet yang paling berguna.
Sebagai patokan, kalau seorang pemain fold kurang dari 50%, artinya mereka terlalu sering call. Sebaliknya, kalau fold lebih dari 70%, mereka gampang banget dieksploitasi dengan c-bet tanpa henti.
Tentu saja, angka ini juga sangat dipengaruhi oleh ukuran bet. Umumnya, pemain lebih sering fold kalau menghadapi bet besar, dan lebih sering call kalau bet kecil. Jadi kamu bisa menyesuaikan strategi sesuai situasi.
WTSD% (Went to Showdown Percentage)
Statistik terakhir yang nggak kalah penting adalah WTSD%, singkatan dari Went to Showdown Percentage. Angka ini menunjukkan seberapa sering seorang pemain membawa kartunya sampai ke showdown setelah masuk ke pot.
Idealnya, angka WTSD% di kebanyakan game berada sedikit di bawah 30%. Soalnya, ada banyak alasan buat berhenti di tengah jalan setelah raise preflop atau setelah call.
Kalau ada pemain dengan WTSD% tinggi, itu tandanya mereka hampir selalu ngejar showdown. Pemain seperti ini jarang fold, bahkan bisa call flop dengan gutshot atau call river dengan pair lemah. Jadi, mereka bagus banget buat tempat mengambil value, tapi buruk buat dijadikan target bluff.
Sebaliknya, pemain dengan WTSD% rendah biasanya terlalu gampang fold, alias target empuk buat bluff. Mereka hanya bertahan kalau benar-benar kena board yang sesuai keinginan.
Dengan memasukkan WTSD% ke HUD kamu, kemampuan membaca lawan bakal jauh meningkat. Kamu bisa tahu kapan harus agresif buat bluff dan kapan harus nge-push value bet.